Para relawan Tzu Chi dengan penuh sukacita bersiap menyambut para peserta Pemberkahan Akhir Tahun 2008 yang diadakan pada hari Minggu, 18 Januari 2009 di Aula RSKB Cinta Kasih Tzu Chi, Cengkareng, Jakarta Barat.

Dalam kesempatan itu, para relawan yang telah mengumpulkan cinta kasihnya dalam celengan bambu dapat menyerahkannya ke Tzu Chi untuk digunakan membantu sesama yang membutuhkan.

Dari keping-keping logam yang disumbangkan inilah cinta kasih dapat disebarluaskan. Berapapun besarnya dana yang disumbangkan, jika disatukan hasilnya akan dapat menjadi kekuatan yang besar untuk kemanusiaan.

Ketua dan Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia serta relawan Tzu Chi lainnya berterima kasih atas kerja keras dan dukungan dari semua pihak, para relawan, karyawan, dan donatur Tzu Chi.

Wen Yu, relawan Tzu Chi, dengan penuh semangat dan keceriaan membawakan acara demi acara hingga berjalan dengan penuh semarak dan kehangatan.

Para dokter dari RSKB Cinta Kasih Tzu Chi pun turut berpartisipasi dalam isyarat tangan. Selain memiliki keterampilan dalam dunia medis, para dokter di Tzu Chi pun dituntut untuk memiliki kelembutan dan hati yang penuh welas asih kepada para pasiennya.

Tidak mau ketinggalan, anak-anak warga Rusun Cinta Kasih Tzu Chi berpartisipasi dan berkreasi mengisi acara dengan membawakan tarian dan lagu yang mencerminkan semangat mereka dalam meraih cita-cita dan harapan.

Dengan penuh haru, Derato, salah seorang pasien kasus yang ditangani Tzu Chi menceritakan kisah hidupnya yang suram dan penuh cobaan. Dukungan dan perhatian relawan Tzu Chi telah membangkitkan semangat hidupnya kembali.

Muda-mudi Tzu Chi, Tzu Ching memperagakan isyarat tangan berjudul "Celengan Bambu". Dengan penuh kreasi, mereka mempersembahkan pertunjukan yang menarik dan menginspirasi para peserta yang hadir.

Anggun, indah, dan penuh kelembutan, bahasa isyarat tangan dibawakan oleh semua relawan Tzu Chi dengan penuh kesungguhan dan makna yang dalam.

Acara Pemberkahan Akhir Tahun 2008 kali ini terbilang istimewa dengan pertunjukan Isyarat Tangan Sutra Amitartha, Bab "De Heng Bin" (Bab Budi Pekerti).

Setelah berlatih keras selama hampir 2 bulan, akhirnya para relawan Tzu Chi dapat memperagakan bahasa isyarat tangan "Sutra Amitartha" Bab De Heng Bin (Budi Pekerti) dengan baik, yang memang cukup tinggi tingkat kesulitannya.

Para dokter Tzu Chi pun turut berpartisipasi dalam pentas isyarat tangan. Tidak hanya terampil mengobati pasien, mereka juga dapat mengapresiasi misi budaya kemanusiaan Tzu Chi.

Aan, salah seorang pasien kasus yang pernah ditangani Tzu Chi bercerita tentang bagaimana dukungan insan Tzu Chi telah mengubah hidupnya. Aan yang mengalami katarak sejak lahir, kini dapat berkreasi dan mandiri dengan keterampilannya bermain keyboard.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, para relawan, donatur, karyawan yayasan, dan masyarakat umum berkesempatan memperoleh angpao dari Master Cheng Yen sebagai wujud syukur atas kerja keras para insan Tzu Chi di Indonesia.

Pimpinan Pondok Pesantren Al Ashriyyah Nurul Iman, Habib Syagaff berkesempatan hadir dalam acara Pemberkahan Akhir Tahun 2008.

Dalam acara pemberkahan ini, hadir pula dua Suster Katolik yang mencerminkan Tzu Chi yang lintas agama, ras, dan golongan. Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Liu Su-mei memberikan angpao dari Master Cheng Yen.

Semua yang hadir dalam acara Pemberkahan Akhir Tahun 2008, berkesempatan menerima angpao dari Master Cheng Yen dan suvenir Tzu Chi lainnya. Lebih dari 2.000 orang hadir dalam acara yang dibagi dalam 2 sesi itu (pagi dan siang).

Dengan penuh syukur dan khidmat, para relawan berdoa dan bersyukur atas berkah yang telah diperoleh di tahun 2008, dan berdoa agar di tahun 2009 terus diberi kekuatan untuk semakin lebih giat bekerja dalam membantu sesama.